Kecanduan Smartphone di Kalangan Pelajar SMA - Sederajat
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kecanduan Smartphone di Kalangan Pelajar SMA - Sederajat
Kecanduan Smartphone di Kalangan Pelajar SMA - Sederajat Banyaknya di SMA - Sederajat yang terjebak dalam dunia Smartphone, diantaranya game & media sosial, sehingga mengabaikan kewajiban akademis mereka. Surabaya, 17 Januari 2025 All Group Health Communication Team 2 Kecanduan smartphone adalah kondisi di mana seseorang memiliki dorongan berlebihan atau ketergantungan kompulsif terhadap penggunaan smartphone, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, kesehatan mental, dan fisik. Kondisi ini sering kali melibatkan: Penggunaan Berlebihan: Seseorang menghabiskan waktu yang tidak proporsional untuk menggunakan smartphone, seperti bermain media sosial, bermain game, atau menonton video. Tanda-tanda kecanduan smartphone meliputi penggunaan berlebihan hingga mengabaikan aktivitas penting, sulit melepaskan diri dari ponsel, merasa cemas atau gelisah saat tidak memegangnya, menurunnya produktivitas akibat gangguan dari notifikasi atau media sosial, mengorbankan waktu tidur untuk bermain ponsel, serta berkurangnya interaksi sosial karena lebih banyak waktu dihabiskan dengan ponsel dibandingkan bersama orang sekitar. Kecanduan smartphone pada remaja telah menjadi masalah yang semakin meluas secara global. Berdasarkan survei oleh Common Sense Media (2019), 50% remaja di seluruh dunia merasa bahwa mereka kecanduan smartphone, sementara 78% memeriksa perangkat mereka setidaknya sekali setiap jam. Di Indonesia, survei Kementerian Kesehatan (2021) melaporkan bahwa 19,3% anak dan remaja mengalami kecanduan internet, yang sebagian besar disebabkan oleh penggunaan smartphone. Penelitian oleh Wahyuni et al. (2021) juga mencatat bahwa 61% remaja menunjukkan gejala ketergantungan, seperti menggunakan smartphone hingga larut malam dan merasa sulit untuk mengontrol waktu layar mereka. Angka-angka ini menunjukkan bahwa kecanduan smartphone telah menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih serius dari berbagai pihak. Faktor - faktor yang mempengaruhi kecanduan smartphone seperti yang dilakukan oleh Pearson & Hussain (2016) dan hasilnya menunjukkan bahwa faktor-faktor psikologis seperti narsisme, keterbukaan, neuroticism dan usia berpengaruh terhadap kecanduan smartphone. Aker et al. (2017) mengatakan bahwa depresi, kecemasan, susah tidur dan dukungan sosial keluarga secara signifikan mempengaruhi kecanduan terhadap smartphone pada mahasiswa. Cho & Kim (2014) dalam penelitiannya menyampaikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan smartphone adalah jenis kelamin, rata rata penggunaan dalam seminggu, rata rata penggunaan di akhir pekan, sosialitas dan impulsif. | Berdasarkan penelitian terkait tersebut, maka dapat disimpulkan ada 2 (dua) faktor secara umum yang mempengaruhi kecanduan terhadap smartphone, yaitu karakteristik demografi dan faktor psikososial. Faktor kecanduan smartphone pada remaja dapat menjadi beberapa kategori. Pertama, faktor situasional seperti kejenuhan belajar dan pengaruh teman sebaya. Kedua, faktor psikologis seperti rendahnya self-esteem (penilaian yang diberikan seseorang terhadap dirinya sendiri) dan kontrol diri yang lemah. Ketiga, penggunaan media sosial yang intensif dan perilaku berisiko seperti cyberbullying. Keempat, faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi akses dan penggunaan smartphone. Untuk mengatasi kecanduan smartphone, penting untuk menyadari pola kebiasaan dan mengenali alasan mengapa Anda merasa sulit untuk menahan diri,memerlukan pendekatan yang komprehensif dan konsisten, berikut langkah langkah mengatasi kecanduan smartphone seperti: Mengatur fitur bawaan pada smartphone : seperti Digital Wellbeing atau Screen Time untuk melacak berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk perangkat tersebut. Tetapkan tujuan yang ingin dikejar : misalnya berapa lama Anda ingin mengurangi penggunaan smartphone dalam sehari, seperti dari 6 jam menjadi 4 jam. Adapun alasannya, misalnya, pastikan Anda mengingatkan diri sendiri bahwa alasan Anda adalah untuk meningkatkan produktivitas atau kesehatan mental agar lebih termotivasi dan atur batasan dan lingkungan di sekitar Anda. Tetapkan zona yang bebas Smartphone : misalnya Anda dapat menetapkan kamar tidur, ruang makan, atau saat gathering bersama keluarga sebagai zona bebas smartphone.gunakan mode fokus atau jangan ganggu untuk mengurangi daya goda. Kurangi notifikasi yang tidak penting, atau hilangkan aplikasi yang masih sering membuat Anda mengecek ponsel. Berikan kegiatan yang lebih berarti untuk menggantikan penggunaan smartphone, seperti membaca buku, olahraga, atau mencoba hobi baru. Memahami Dampak Negatif Penggunaan Berlebihan: Menyadari konsekuensi negatif dari penggunaan smartphone yang berlebihan, seperti gangguan tidur, penurunan konsentrasi, dan masalah kesehatan mental, dapat memotivasi individu untuk mengurangi waktu layar. Menghapus Aplikasi yang Menyebabkan Kecanduan: Identifikasi aplikasi yang paling sering menghabiskan waktu dan pertimbangkan untuk menghapusnya atau membatasi penggunaannya. Hal ini dapat mengurangi godaan untuk terus-menerus memeriksa ponsel. Menciptakan Aktivitas Alternatif yang Menyenangkan: Menggantikan waktu yang biasanya dihabiskan dengan smartphone dengan kegiatan lain seperti olahraga, membaca, atau hobi baru dapat membantu mengalihkan perhatian dan mengurangi ketergantungan pada perangkat elektronik. | Menetapkan Aturan dan Batasan yang Jelas: Menetapkan aturan mengenai kapan dan di mana smartphone boleh digunakan, serta durasi penggunaannya, membantu menciptakan kebiasaan yang lebih sehat. Misalnya, menetapkan waktu bebas gadget sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas istirahat. Mencari Dukungan Profesional: Jika upaya mandiri tidak membuahkan hasil, berkonsultasi dengan psikolog atau konselor dapat memberikan strategi yang lebih terarah dan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi kecanduan smartphone. Dengan menerapkan langkah - langkah di atas secara konsisten, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada smartphone dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, Biasakan diri agar hidup Anda tidak bergantung kepada teknologi. Kecanduan Smartphone saat ini menjadi titik fokus di Indonesia yang akhirnya dijadikan topik pembahasan dalam kegiatan dari “Teknologi pengembangan Media Komunikasi kesehatan”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari mahasiswa semester 7 dan semester 3 dalam mata kuliah Komunikasi Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Dalam mata kuliah ini mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat mengembangkan dalam kegiatan Live Showcase dengan mengangkat Tema “Voice and Stories for a Health Indonesia“. Acara Live Showcase ini diselenggarakan di Cafe Fastron Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dengan beragam penampilan dari mahasiswa semester 7 dan 3 dengan membawakan berbagai penampilan yang menarik dan pembahasan hingga evaluasi bersama para dosen pengampu mata kuliah sebagai penilaian terhadap penampilan para mahasiswa saat Showcase. Dari penampilan tersebut menjadikan sebuah cara serta media yang digunakan untuk menyampaikan mengenai “Voice and Stories for a Health Indonesia” sebagai upaya komunikasi kesehatan terhadap masyarakat dan Promosi Kesehatan masyarakat. |
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar